Para Emas Hitam Di Benua Biru.

Pemain Afrika kini mirip pemain Brasil. Mereka jadi tulang punggung klub Eropa. Kabarnya, kini ada sekitar 1500 pemain Afrika yang merumput di bumi Eropa. Apakah Pertanda bakal bergesernya kiblat sepak bola???

Sang Legenda sepak bola pele pernah bilang bahwa masa depan sepak bola ada di Afrika. Benua itu punya segudang pemain dengan talenta dan kemampuan fisik yang hebat. Skill mereka memang belum sedahsyat Amerika Latin ataupun Eropa. Tapi persoalan itu dalam waktu relative singkat dapat diatasi. Buktinya di Piala Dunia 2006 di Jerman kemaren, beberapa Negara Afrika lewat beberapa pemainnya mencuri perhatian. Dan anggapan ini di dukung bukti bahwa liga eropa kini di penuhi pemain berkulit hitam dari Afrika. Hebatnya lagi, mereka diangkat sebagai pemain inti.
Liga inggris, jerman, italia, spanyol, belanda dan perancis jadi ladang cari makan pemain afrika. Ini juga di dorong oleh maraknya sekolah sepak bola di afrika yang di fasilitasi klub- klub kaya semacam Arsenal, Inter Milan, atau Ajax Amsterdam. Duit gede dan kesempatan mengembangkan karir sampai ke titik puncak dipercaya sebagai daya tarik utama.
Lalu, siapa- siapa pemain Afrika yang paling kesohor??? Dari 1500 pemain Afrika yang merumput di Eropa Cuma segelintir yang masuk dalam Kasta Elit. Berikut adalah para pemain sukses yang menghitamkan benua biru.

DIDIER DROGBA, PANTAI GADING - CHELSEA
Dia Salah satu pemain afrika yang paling bersinar, Didier Drogba jadi andalan Pantai Gading di Piala Dunia 2006. Meski gagal menembus babak kedua, peran Drogba lah yang bikin negeri yang baru pertama kali lolos ke Putaran final Piala Dunia itu tampil sangar.
Lahir 11 maret 1978 di Abidjan Pantai Gading, Drogba menghabiskan masa remaja dan pradewasa di eropa terutama Perancis. Di negeri ini juga karir sepak bola Drogba di bangun dengan baik. Ketika di tahun 1991 bokap-nyokapnya menyusul ke perancis, Drogba resmi jadi pemain Pro bareng Levallois. Perancis emang jadi tempat latihan Drogba sebelum bisa mentas. Le Mans, Guingamp, dan Marseille adalah 3 klub perancis yang sukses mengasah bakatnya hingga sukses seperti sekarang.
Sukses di Marseille mengundang Roman Abramovich mendekatinya untuk di angkut sebagai bagian pembagunan generasi emas Chelsea setelah 50 tahun sepi gelar. Hasilnya, Chelsea dua kali berturut- turut jadi jawara Premier League. Dan hebatnya meski gede di eropa, Drogba nggak lupa sama tanah air.

SAMUEL ETO’O, KAMERUN – INTER MILAN
Dulu di Barcelona, Ronaldinho boleh jadi di anggap sebagai Roh permainan Barcelona. Tapi semua umpan matangnya nggak akan jadi gol indah dan penting kalo nggak ada striker berkulit hitam ini. Aksinya yang enggak kenal lelah dan didukung kepiawaiannya nyari posisi dan celah di mulut gawang membuat Barcelona kala itu sangat di takuti tim lawan.
Lahir sebagai Samuel Eto’o Fils di Nikon, Kamerun, 10 maret 1981. Takdir besar sepertinya udah disiapkan buat pemain ini. Karir sepak bolanya telah mengantarkan Eto’o sebagai African Footballer of the Year di tahun 2003,2004,2005. Ini jelas prestasi tersendiri sebab Eto’o lah pemain afrika pertama yang bisa mencapai sukses seperti ini.

OBAFEMI MARTINS, NIGERIA - VFL WOLFSBURG
Sebutkan nama striker berkulit hitam yang larinya kayak di kejar setan??? Nama Obafemi Martins pasti kesebut. Striker kelahiran Lagos, Nigeria, 28 oktober 1984 ini emang terkenal dengan solo run dan kemampuan fisik yang luar biasa. Sebagai striker, Martins adalah idaman para pengumpan terobosan. Larinya luar biasa cepat dan di tengah adu sprint itu kakinya bisa menembak bola ke gawang dengan akurat.
Italia menjadi ajang Martins meniti karir dan mengasah kemampuannya. Berawal dari klub kecil Reggiana di musim 2000-2001.


EMMANUEL ADEBAYOR, TOGO – MANCHESTER CITY
Nwako Kanu lahir kembali. Striker jangkung yang sempet sukses bareng Ajax dan arsenal itu terlahir kembali di tubuh pemain kelahiran Lame, Togo, 26 februari 1984 bernama Emmanuel Adebayor. Dengan tinggi 196 cm, postur Adebayor emang mengingatkan kita sama Kanu yang jangkung itu. Gerakannya juga lincah dan tajam di depan gawang.
Kalo Kanu besar di Belanda sebelum ke inggris, Adebayor seperti kebanyakan pemain Afrika yaitu besar di Perancis. Di umur 15 tahun saat masih di kamp latihan Lame, pemandu Bakat asal FC Metz melihatnya.
Di bawalah adebayor ke ke Perancis. Setelah itu AS Monaco juga ikutan naksir setelah melihatnya bareng Metz di musim 2001-2003. Bareng AS Monaco, Adebayor makin menggila. Klub perancis itu dibawanya ke putaran final liga Champions. Ini membuat namanya di lirik banyak klub eropa termasuk Arsenal dan akhirnya Manchester City yang kemudian menjadi klub terakhirnya.

MICHAEL ESSIEN, GHANA - CHELSEA
Salah satu aset yang di miliki Chelsea adalah Mutiara Hitam asal Ghana. Lahir di Accra, Ghana, 3 desember 1982, Essien adalah andalan Ghana di piala dunia 2006 kemarin. Karir internasionalnya terjadi setelah bersinar bareng tim nasional U-17 di piala dunia U-17 di New Zealand.
Kemampuan beroperasi di sayap bikin banyak klub lain ngiler untuk memiliki talenta pemain ini. Namun sepak terjang bersama Lyon di musim 2003-2005 lah yang bikin namanya melambung. Chelsea waktu itu harus merogoh 26 juta euro untuk bisa merayunya pindah ke Stamford Bridge. (kid-oest News : dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik, Usul, Saran, atau Pujian?
semua diterima dengan tangan terbuka!
**TIADA KESAN TANPA KOMEN KAMU!**

Terima Kasih atas Kunjungannya.
Share and Comment No spam!