Ada yang menganggap tattoo adalah arts serta bagian dari gaya hidup. Ada juga yang menganggap tattoo Cuma merusak kulit dan nggak ada keren- kerennya sama sekali.
Kini pemandangan orang dengan tattoo menghias ditubuh bukanlah hal yang aneh. Kalo dulu orang bertatto identik sama tindak criminal, kini tattoo dipandang sebagai salah satu bentuk arts.
Sejarah Tattoo
Menurut sejarahnya tattoo adalah salah satu bentuk kebudayaan kuno dari asia, afrika serta amerika. Fungsinya juga bermacam- macam. Misalnya sebagai bagian dari ritual, pangkat, symbol religious, tanda kepahlawanan, lambing kesuburan dan lain- lain. Tapi belakangan ini tattoo pun mulai dipakai buat menandai para penjahat serta budak. Mungkin dari sinilah asal mula tattoo identik dengan pelaku criminal atau mereka yang derajatnya dipandang rendah.
Tattoo mulai dikenal setelah dibawa ke peradaban modern oleh pelaut inggris, kapten James Cook. Pada salah satu pelayarannya ditahun 1969, pelaut ini membawa penduduk asli Tahiti untuk diperlihatkan kepada raja Inggris. Ternyata raja tertarik dan bikin tattoo juga di lengannya. Akhirnya tattoo , yang dalam bahasa Tahiti berarti Tanda, mulai menyebar luas diperadaban Modern.
Tapi tetap aja keberadaan tattoo menimbulkan pro dan kontra, apalagi kalo bukan imej negative yang melekat banget. Di amerika aja, yang katanya sudah menempatkan tattoo sebagai budaya popular, masih banyak yang memandang sebelah mata. Banyak yang nggak setuju bahwa tattoo dianggap sebagai salah satu bentuk arts. Dan nggak juga bias bikin penampilan jadi keren juga.
Tattoo bukannya nggak beresiko. Teknik pembuatan tattoo dengan cara menanam pigmen warna baru dibawah kulit masalahnya. Proses yang memakai jarum suntik ini bisa menimbulkan berbagai macam dampak negative buat kulit. Pertama tuh alergi karena nggak cocokny
a kulit dengan sel baru yang ditanam dibawahnya. Kedua, terjadinya infeksi kalo sel tubuhnya ternyata nggak siap buat ditanam macam- macam. Yang terakhir adalah, menyebabkan penyakit kayak hepatitis dan juga AIDS.
a kulit dengan sel baru yang ditanam dibawahnya. Kedua, terjadinya infeksi kalo sel tubuhnya ternyata nggak siap buat ditanam macam- macam. Yang terakhir adalah, menyebabkan penyakit kayak hepatitis dan juga AIDS.
Ok,, sekarang tergantung kita aja gimana menyikapi keberadaan tattoo ini, setuju dengan sebutan arts dan jadi bagian gaya hidup, atau malah Cuma nimbulin masalah serta nggak ada keren- kerennya sama sekali?? (Kid- oest News : dari berbagai sumber)