Lalu lintas di Jakarta tuh, makin ruwet aja akhir- akhir ini. Perhatiin deh menjelang kita mau masuk kuliah, sekolah, atau sore hari pas orang- orang kantor bubaran pulang. Ampun. Jalan berjalur tiga bisa jadi lima jalur. Semua penuh mobil. Terus disela- sela mobil, yang naik motor mempertunjukan kemahirannya. Selap- selip, zig- zag. Mending kalo pelan.
Yang naik mobil jadi panas. Khawatir mobilnya bakal di serempet motor, atau mobil lain, mereka ngerapetin jarak antar kendaraan.
Saat lampu pengatur lalu lintas menyala merah, rombongan sepeda motor nyebar kemana- mana. Jangankan sama mobil, antar pengendara sepeda motor pun saling bersaing. Pengendara motor nekat- nekat. Biar dikata peluang buat nyalip dari kiri udah nggak ada, mereka masih berusaha untuk nyelip. Mending Cuma satu motor. Yang mau motong jalur berbondong- bonding. Hasilnya, saling serobot dilampu merah pun nggak bisa dihindarkan. Dan bagaikan pembalap MotoGP, begitu lampu menyala hijau semua gaspol dari garis start.
Jalan dikota – kota besar kayak Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya emang jadi mirip sirkuit. Semua orang jadi seperti berebut kencang. Mungkin orang bule berpikiran dan kagum sama hal seperti ini. “orang Indonesia tuh kayaknya menghargai waktu banget ya. Semua nggak pengen datang telat. Hebat!!”
Hhehe, belum tau dia bahwa banyak anak- anak yang begitu sampe disekolah langsung tertarik ngobrol daripada masuk kelas. Dia juga belum tau banyak juga orang kantoran yang begitu sampe di tempat kerja Cuma baca Koran, minum kopi, atau nongkrong sambil ketawa- ketiwi.
Time is money? Terbukti banyak yang nggak.
Tetapi kenapa kita jadi ganas banget di jalanan ya? Kenapa kita kesannya anti banget sama yang namanya tertib teratur. Kenapa kita cepat panas saat ngantri tiket?
Kalo dipikir- pikir, kayaknya kondisi temen kita dikota- kota kecil kayaknya lebih nyaman ya?. Tapi bisa nggak kita mengubah itu semua??
Bisa kok. Begini, abaikan orang –orang yang udah terlanjur begitu. Ayo kita bikin perubahan. Kita berusaha untuk jadi orang yang lebih tertib dan menghargai orang lain. Kita mulai aja dari diri kita sendiri. Dan mulai sekarang juga. Sob! (Kid- oest News).