Apa sih meteor itu???
Meteor adalah debris (debu, bebatuan) yang melayang- layang disekitar tata surya. Yang melintas dengan kecepatan ribuan kilometer per jam. Ketika menabrak atsmosfer bumi akan terbakar karena adanya gesekan. Ketika terbakar meteor tersebut akan meninggalkan serpihan- serpihan di angkasa. Ketika sampe di tanah meteor berganti nama menjadi meteorit.
Bagaimana ya kalo kita kejatuhan meteorit???
Begini nih, layaknya benteng, bumi kita dilindungi oleh lapisan atsmosfer yang berfungsi sebagai pelindung dari para meteor dan benda langit lainnya. Lapisan ini mengikis benda langit yang masuk. Gesekan dengan udara membuat benda itu terbakar. Maklum, suhunya aja mencapai 2.000 – 3.000 derajat cerlcius.
Ada dua cara meteor bisa sampe ke bumi. Yang pertama secara sendiri- sendiri dan yang kedua secara jumlah besar atau sering disebut hujan meteor. Hujan meteor biasanya terjadi pas komet lewat. Hujan ini berisi debu dan serpihan meteor yang sering ikut di dalam komet.
Hujan meteor sendiri di kasih nama sesuai asal konstelasi bintangnya. Diantaranya Perseids, Orionids dan Leonids. Karena cepatnya meteor nggak bisa di lihat dengan teleskop. Yang paling enak meteor dilihat dengan mata telanjang.
Untungnya hampir sebagian besar meteor yang menembus atsmosfer bumi berukuran kecil. Dan kalo sampe ke bumi biasanya sudah menjadi bentuk debu kosmis. Tapi bukan berarti semua meteor yang jatuh di bumi bentuknya kecil semua. Karena meteor itu aslinya punya berbagai ukuran. Dari yang kecil sebesar molekul sampe yang besar berdiameter ratusan meter.
Kalo meteor yang berukuran besar jatuh ke bumi, akibatnya bisa fatal buat manusia. Jatuhnya itu aja bisa bikin kawah yang sering kita kenal sebagai kawah meteor. Bahkan kalo lebih besar lagi, meteor yang jatuh bisa menyebabkan gempa bumi.
Bagi sebagian budaya di Indonesia malah menganggap pertanda positif setiap ada meteor lewat atau jatuh di bumi. Beda dengan komet yang dianggap pertanda negative. (kid-oest News : dari berbagai sumber)
Meteor adalah debris (debu, bebatuan) yang melayang- layang disekitar tata surya. Yang melintas dengan kecepatan ribuan kilometer per jam. Ketika menabrak atsmosfer bumi akan terbakar karena adanya gesekan. Ketika terbakar meteor tersebut akan meninggalkan serpihan- serpihan di angkasa. Ketika sampe di tanah meteor berganti nama menjadi meteorit.
Bagaimana ya kalo kita kejatuhan meteorit???
Begini nih, layaknya benteng, bumi kita dilindungi oleh lapisan atsmosfer yang berfungsi sebagai pelindung dari para meteor dan benda langit lainnya. Lapisan ini mengikis benda langit yang masuk. Gesekan dengan udara membuat benda itu terbakar. Maklum, suhunya aja mencapai 2.000 – 3.000 derajat cerlcius.
Ada dua cara meteor bisa sampe ke bumi. Yang pertama secara sendiri- sendiri dan yang kedua secara jumlah besar atau sering disebut hujan meteor. Hujan meteor biasanya terjadi pas komet lewat. Hujan ini berisi debu dan serpihan meteor yang sering ikut di dalam komet.
Hujan meteor sendiri di kasih nama sesuai asal konstelasi bintangnya. Diantaranya Perseids, Orionids dan Leonids. Karena cepatnya meteor nggak bisa di lihat dengan teleskop. Yang paling enak meteor dilihat dengan mata telanjang.
Untungnya hampir sebagian besar meteor yang menembus atsmosfer bumi berukuran kecil. Dan kalo sampe ke bumi biasanya sudah menjadi bentuk debu kosmis. Tapi bukan berarti semua meteor yang jatuh di bumi bentuknya kecil semua. Karena meteor itu aslinya punya berbagai ukuran. Dari yang kecil sebesar molekul sampe yang besar berdiameter ratusan meter.
Kalo meteor yang berukuran besar jatuh ke bumi, akibatnya bisa fatal buat manusia. Jatuhnya itu aja bisa bikin kawah yang sering kita kenal sebagai kawah meteor. Bahkan kalo lebih besar lagi, meteor yang jatuh bisa menyebabkan gempa bumi.
Bagi sebagian budaya di Indonesia malah menganggap pertanda positif setiap ada meteor lewat atau jatuh di bumi. Beda dengan komet yang dianggap pertanda negative. (kid-oest News : dari berbagai sumber)