Metamorphoself

Berubah itu asik.
Berubah itu seru!
Tapi, berubah itu nggak gampang. Dan nggak semua orang juga bisa nerima perubahan kita.

Temans, pernah nggak lo berpikir tentang orang –orang disekitar lo? Kenapa gw Tanya begitu? Soalnya dimanapun gw pergi, selalu aja gw temui cewek dan cowok yang bentuknya sama. Dari potongan rambut sampe gaya dandanan.

Waaa, apa yang sedang terjadi?!
Bukannya semua orang itu dilahirkan berbeda?
Punya cirri khas dan kelebihan masing –masing yang dibawa sejak lahir?
Kenapa juga jadi mesti sama?

Tapi nyatanya yang terlihat ya kayak gitu tadi. Orang- orang cenderung ogah buat menonjolkan keunikan dirinya! Banyak yang beralasan mungkin takut nggak “dianggap” oleh orang disekitarnya, karena tampil beda sendiri. Tapi nggak sedikit juga yang bilang, “gw bukannya takut. Cuma nggak tau kenapa, tiap ada sesuatu baru yang lagi trend, gw pasti langsung tergoda! Pengen aja sama kayak orang lain”.

Terserah, apapun alasannya, yang jelas ada satu hal yang terlupakan. Kita lupa sebenarnya jika kita berani tampil beda, jika kita berani melakukan sebuah revolusi, pasti aka nada sesuatu yang kita rasakan lebih dalam diri. Lebih percaya diri, lebih nyaman dengan apa adanya diri kita, juga lebih punya nyali buat melakukan inovasi- inovasi lain.

Nggak Cuma itu. Seseorang yang berani melakukan perubahan (seorang revolusioner) pasti bakal dilihat orang, dimanapun dia berada. Bukan dilihat dengan tatapan aneh, melainkan dilihat dengan tatapan kagum yang merefleksikan pertanyaan : “wah, kok bisa ya dia begitu?”. Kemudian perubahan- perubahan itu secara langsung atau nggak akan menjadi influence pada orang sekitar kita. Atau menurut gw minimal bisa jadi “pecut” untuk menggerakkan orang- orang buat berani melakukan revolusi pribadi.

Fuihhh…! Berat banget nih kedengerannya. Terlalu idealis, dan…. Apa iya revolusi kecil bisa ngasih efek segitu dahsyatnya? Sampe bisa ngerubah “dunia” segala?!

Jawabannya : kenapa Nggak?

Sebut aja tokoh revolusioner : STEVE JOBS. Cowok bernama lengkap STEVEN PAUL JOBS ini merupakan pencipta SISTEM KOMPUTER desktop pertama didunia, yang dikenal dengan merek APPLE. Bareng sobatnya, STEVE WOZNIAK, Jobs melakukan berbagai eksperimen di garasi rumahnya. Ide awal menciptakan computer desktop itu didapat Jobs saat di tahun 1974 video Atari dan sambungan telepon jarak jauh lagi Booming.
Jobs pun lalu berpikir untuk menggabungkan dua teknologi tadi dalam satu teknologi yang lebih canggih, tapi tetap simple.


Itu baru satu sosok revolusioner. Kalo mau dicari, selain mereka masih ada sederet nama lainnya. Seperti apa bentuk revolusi dan sosok- sosok revolusioner lain itu lakukan, wah….. panjang daftarnya, sob!

Ya, sebenarnya hal terpenting yang bisa kita dapetin dari revolusi yang udah mereka lakukan tuh bukan pada hasil akhirnya. Tapi lebih pada keberanian mereka buat mengekspresikan apa yang ada didalam pikiran dan perasaan mereka. Keberanian yang berujung pada keputusan untuk melakukan sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda, sesuatu yang orisinil!

Buat yang udah sempet kepikiran pengen melakukan perubahan- perubahan ditahun ini, just do it! Nggak perlu nunggu suntikan modal banyak, atau nunggu dukungan orang lain dulu. Cukup siapin niat dan nyali gede.

Owh, iya. Satu lagi nih. Nggak usah ngarep yang muluk- muluk dulu. Kayak ngarepin hasil revolusi kita nanti bakal dikenang dan ditiru banyak orang gitu. Steve Jobs. Juga waktu melakukan sebuah revolusi nggak mikir kesitu. Jalanin aja dulu! Cepet atau lambat, kita pasti akan mendapat “sesuatu”.

Menjadi seorang REVOLUSIONER Versi gw.
1. Jangan mau jadi Followers
Karena kalo sekali aja lo berpikir untuk jadi follower apalagi kloningan orang lain, dijamin nyali lo buat revolusi nggak bakal tumbuh!
2. Pastiin tujuan lo
3. Dengarkan kata hati!
4. Bikin Planning hidup yang detail.

Sekian catatan kecil gw buat lo semua (ditunggu juga Komentarnya, apa pendapat lo?), sebenarnya lebih tepatnya ini adalah “SHOUT OUT” gw. Semoga member hal yang positif buat sobat. Now it’s time for us to make a revolution! Yeah!! (Kid –oest News).

Dua Jalan yang “Berbeda”

Jalanan. Ya!, tiba- tiba aja kepengen nulis soal jalanan. ini juga mungkin berkaitan juga tentang gambar Karikatur samping ini. Dua jalan yang berbeda. 
jadi inget juga sama Postingan wall di Facebook seorang cewek yang akrab di panggil bude beberapa hari lalu.

Temen ke-1 si bude nulis (di wall) begini : bude hantam mampus kota bogor!!.

Temen ke-2 si bude (comment) : “gw udah didepan Recis nih”.

Bude (reply comment) : “ya udah lo lurus aja sampe ada perduaan lo belok kiri”.

Dass!! Gw langsung ngakak, sob. Abis seumur- umur yang gw tau jalanan tuh Cuma ada pertigaan dan perempatan! Hheehe..

Setelah puas ketawa, otak gw tiba- tiba teringat pada klasifikasi lain tentang jalanan. Jalanan searah dan jalanan 2 arah. Lalu otak gw melambung lebih jauh, mengingat kejadian- kejadian yang gw alami beberapa bulan belakangan. Diawali dengan cerita disebuah tenda nasi goreng paling beken se-antero Kota Jakarta.

Penuh!! (*maklum aja, menjelang buka puasa) Setelah ngantri nunggu tempat duduk, dan setelah sempat desak-desakan dengan beberapa geng yang sama- sama mau makan disana, gw dan lima temen pun mulai mesen menu. Dua temen mesen nasgor kambing, gw mesen nasgor sosis, dua temen mesen nasgor special, lalu satu temen gw mesen nasgor….Pete!!

“haahh?!! Aduh, ampuuuunn…. Seleranyaaa!!” Teriak temen –temen gw yang lain.

Setelah tiga hari berikut ada cerita yang lain lagi. pas gw dan kawan-kawan, mau jalan-jalan ke Blok-M, ada empat cowok berseragam SMA naik Patas AC yang kebetulan gw tumpangin. Baru 5 menit mereka duduk di Patas, tiga dari empat cowok tadi udah terlibat obrolan seru seputar musik Rock. Yang satunya lagi, kemana ??? dia duduk dipojokan, nggak ikutan ngobrol sama temen- temennya, sambil menikmati mp3 player, dia asik nyanyi sebuah lagu dangdut yang nggak gw tau apa judulnya.

nahh, Rame deh! Ada cerita tentang temen gw dan nasgor pete. Ada cerita tentang anak SMA penggemar music dangdut. By the way, Apa garis merah kedua cerita diatas??

Menurut lo??.

Hhm, kalo menurut gw garis merahnya nggak jauh dari jalanan, sob. Ibarat jalanan dua arah, ternyata ada orang- orang yang memilih arah berbeda dengan kebanyakan orang buat menjalani dan menikmati hidupnya.

Pertanyaannya, apakah yang dipilih dia itu salah??? Mestinya nggak. Karena sebelum mutusin mau milih arah mana tiap orang harus mikir dulu : mana arah yang lebih enak sekaligus lebih aman dan bersahabat dengan kata hatinya untuk dijalanin. Kalo kemudian banyak orang menganggap bahwa orang yang mengambil arah berbeda itu salah, kesalahan yang sebenarnya justru ada di kepala mereka yang menganggap salah tadi. Hari gini gitu lhoooo…masa pengetahuan mereka tentang “jalanan” belum juga nambah, masih stuck dijalanan satu arah! Ya nggak??. (Kid- oest News)