Kabar soal radiasi dari ponsel sebenarnya bukan hal baru. Sejak ponsel dimunculkan, beberapa ilmuwan memperingatkan bahaya radiasi terutama pada otak manusia. Tapi semua jadi perdebatan.
Nah, perdebatan itu muncul dari ahli saraf Leif Salford cs. Dari Lund University di Swedia. Berdasarkan penelitian Leif ini. Ada hubungan yang kuat antara radiasi Microwave dari ponsel GSM pada kerusakan otak tikus yang jadi kelinci percobaan.
Bersama timnya, Leif ini meradiasi 32 tikus selama 2 jam dengan radiasi Microwave dari ponsel GSM. Para peneliti menempelkan ponsel dikandang tikus menggunakan kabel RCA agar radiasi bisa mengenai tikus. Prinsip ini dipakai, meniru penggunaan ponsel yang di tempelkan di telinga dan menempel di kepala manusia. Kemuadian lamanya radiasi divariasikan sesuai dengan penggunaan ponsel sehari- hari.
Setelah terkena radiasi selama 50 hari (perharinya 2 jam), otak tikus menunjukan kebocoran di pembuluh darah otak. Nggak Cuma itu, di bagian yang terkena radiasi juga terjadi pengecilan dan kerusakan saraf. Makin tinggi radiasinya, kerusakan yang di timbulkan makin parah.
Berdasarkan penelitian ini, Leif cs yakin kalo otak manusia yang terkena radiasi ponsel berkepanjangan bisa mengalami kerusakan mental yang terukur dalam waktu panjang.
Industry ponsel langsung bereaksi keras terhadap hasil penelitian ini. Mereka mengatakan emisi radiasi ponsel sekarang berada di bawah level radiasi yang ditentukan pemerintah. Asal tau aja, badan manusia hanya mampu menyerap radiasi di bawah 1.6 watt per kilogram.
Menanggapi ini para peneliti dari Swedia tersebut juga bilang, bahwa penelitian ini memang belum bisa disempulkan secara final. Cuma sebagai peringatan. Dia juga menganjurkan agar pengguna ponsel menggunakan fasilitas hands-free untuk mengurangi radiasi ponsel. (kid-oest News : dari berbagai sumber).
Bersama timnya, Leif ini meradiasi 32 tikus selama 2 jam dengan radiasi Microwave dari ponsel GSM. Para peneliti menempelkan ponsel dikandang tikus menggunakan kabel RCA agar radiasi bisa mengenai tikus. Prinsip ini dipakai, meniru penggunaan ponsel yang di tempelkan di telinga dan menempel di kepala manusia. Kemuadian lamanya radiasi divariasikan sesuai dengan penggunaan ponsel sehari- hari.
Setelah terkena radiasi selama 50 hari (perharinya 2 jam), otak tikus menunjukan kebocoran di pembuluh darah otak. Nggak Cuma itu, di bagian yang terkena radiasi juga terjadi pengecilan dan kerusakan saraf. Makin tinggi radiasinya, kerusakan yang di timbulkan makin parah.
Berdasarkan penelitian ini, Leif cs yakin kalo otak manusia yang terkena radiasi ponsel berkepanjangan bisa mengalami kerusakan mental yang terukur dalam waktu panjang.
Industry ponsel langsung bereaksi keras terhadap hasil penelitian ini. Mereka mengatakan emisi radiasi ponsel sekarang berada di bawah level radiasi yang ditentukan pemerintah. Asal tau aja, badan manusia hanya mampu menyerap radiasi di bawah 1.6 watt per kilogram.
Menanggapi ini para peneliti dari Swedia tersebut juga bilang, bahwa penelitian ini memang belum bisa disempulkan secara final. Cuma sebagai peringatan. Dia juga menganjurkan agar pengguna ponsel menggunakan fasilitas hands-free untuk mengurangi radiasi ponsel. (kid-oest News : dari berbagai sumber).