Friend! Gue lagi baca sebuah buku tentang metode berpikir. Katanya, di jaman serba edan dan penuh kompetisi kayak gini yang dibutuhin adalah orang- orang yang berani berpikir terbalik. Maksudnya, bukan terbalik- balik lho. Tapi lebih pada mikirin sesuatu dengan cara yang berkebalikan sama yang dipikirin orang kebanyakan.
Misalnya orang lain nanya, kenapa musti gitu? Kita jawabnya, kenapa nggak? Atau sesimpelnya. Ketika orang sibuk mikirin rencana, kita justru mikirin resiko dari rencana itu.
Menurut gue, selain rencana- rencana yang indah dan muluk- muluk (kayak milih pakaian yang pas, nyari restoran yang oke, sampe nentuin baju yang oke dan kado yang paten), yang harus diperhitungkan adalah juga segala resiko yang bisa bikin semuanya bubar jalan.
Bukan maksudnya biar lo pesimis. Melainkan justru supaya kita bisa jadi lebih aware. Terhadap apa? Ya terhadap segala kemungkinan lah! Hari gini, nggak ada yang pasti sob! Dan kalo kita nggak siap- siap, ujung- ujungnya bisa kecewa. Nggak mau dong jadi kecewa? (Kid -oest News)
Misalnya orang lain nanya, kenapa musti gitu? Kita jawabnya, kenapa nggak? Atau sesimpelnya. Ketika orang sibuk mikirin rencana, kita justru mikirin resiko dari rencana itu.
Menurut gue, selain rencana- rencana yang indah dan muluk- muluk (kayak milih pakaian yang pas, nyari restoran yang oke, sampe nentuin baju yang oke dan kado yang paten), yang harus diperhitungkan adalah juga segala resiko yang bisa bikin semuanya bubar jalan.
Bukan maksudnya biar lo pesimis. Melainkan justru supaya kita bisa jadi lebih aware. Terhadap apa? Ya terhadap segala kemungkinan lah! Hari gini, nggak ada yang pasti sob! Dan kalo kita nggak siap- siap, ujung- ujungnya bisa kecewa. Nggak mau dong jadi kecewa? (Kid -oest News)