Jalan –Jalan Keluar Angkasa

Jalan –jalan keluar angkasa bukan lagi jadi kebiasaan para astronot. Sekarang, orang biasa kayak kita juga bisa. Syaratnya : punya duit yang banyak!

Punya duit banyak emang enak. Banyak hal bisa kita beli kalo punya duit banyak. Bahkan , hal yang dulunya mustahil pun bisa di tebus pake duit. Salah satunya adalah jalan –jalan keluar angkasa.
Jaman dulu untuk bisa keluar dari orbit bumi butuh syarat yang luar biasa susah. Syarat yang Cuma bisa dipenuhi sama para astronot. Tapi sekarang peraturan udah nggak berlaku lagi. Nggak perlu jadi ilmuwan hebat, pilot handal, atau orang terpilih untuk bisa naik pesawat ulang alik dan keluar dari orbit bumi. Asal punya duit sebanyak 20 juta dollar, keinginan untuk jalan- jalan keluar angkasa bisa jadi kenyataan.

Dengan duit sekitar 202 milyar rupiah itu kita bisa tinggal selama seminggu diluar angkasa. Berhubung ongkos kesananya ngajak miskin, nggak heran kalo yang seneng- seneng model tamasya begini Cuma seorang jutawan aja. Orang pertama yang pergi tamasya keluar angkasa adalah Dennis Tito.
Meski warga Amerika, Dennis Tito nggak berangkat pake pesawat NASA. Dia malah numpang Soyuz kepunyaan Rusia tanggal 25 april 2001 lau. Pebisnis kebanyakan duit ini mampir di ISS (International Space Station) tanggal 30 april 2001. Setahun kemudian, giliran Mark Shuttleworth berangkat pake kendaraan yang sam dan mampir distasiun yang sama juga.


PESAWAT KHUSUS
Salah satu komponen yang bikin tamasya keluar angkasa jadi mahal adalah ongkos operasional pesawat. Asal tahu aja Soyuz yang udah dipake oleh astronot swasta itu termasuk pesawat yang jauh dari kata efisien. Karena untuk bisa mengangakasa dan sampe orbit bumi butuh jutaan liter bahan bakar roket pendorong. Dan harganya bisa sampe puluhan juta dollar.
Sampe saat ini Cuma Soyuz yang bersedia baik teknologi maupun waktu. Nggak heran kalo Dr. Greg Olsen menjadi orang ketiga yang sukses pergi pakai Soyuz keluar angkasa 1 oktober 2005 lalu. Ilmuwan asal amerika ini tinggal di ISS selama 7 hari , menempuh jarak 3 juta mil diangkasa.

Nah, demi mencapai harga yang makin terjangkau, NASA bekerja sama dengan Lockheed Martin (perusahaan pembuat pesawat canggih) sedang mengembangkan pesawat luar angkasa yang di sebut VentureStar. Pesawat ini bisa berangkat dengan ongkos sepersepuluh ongkos Soyuz. (Kid-oest News : dari berbagai sumber).

Mengenal Model Helm

Naik motor nggak pake helm sama aja nekat menantang maut. Abis nggak kayak mobil, motor sama sekali nggak punya perlindungan apa pun buat pengendaranya. Jadi, kalo lagi apes kecelakaan, risikonya fatal banget. Tuh kepala kalo kepentok benda keras bisa gegar otak!
Makanya ilangin deh kebiasaan naik motor nggak pake helm. Belum lagi helm- helm keluaran terbaru sekarang tampil dengan warna yang meriah dan bentuk yang keren. Modelnya juga variatif banget.
Trus, bagaimana cara memilih helm??? Yang pertama diperhatiin pasti soal fungsi. Nomor dua, sesuaikan sama kebutuhan. Nggak semua jenis motor cocok dengan jenis motor yang kita pakai. Trus, model helm apa yang cocok untuk kita??? Ini dia jenisnya!

1. Full Face Helmet
Model helm yang satu ini pasti udah pada kenal banget. Cirinya, seluruh bagian kepala tertutup rapat. Yang terbuka Cuma bagian mata. Itu juga di cover sama kaca penutup. Helm ini paling aman dipake karena kontruksinya yang kuat banget. Nggak enaknya Cuma kepala berasa sumpek.


2. Hybrid Helmet
Nggak beda dengan model helm full Face, nih helm juga memberi perlindungan maksimal buat kepala. Cuma yang ini sudah mengalami inovasi. Penutup bagian muka, mulai dari batas mata sampai dagu, bisa dibuka seluruhnya. Helm ini cocok dipake sama pengendara motor berkacamata, karena gampang ngelepas helm-nya.


3. Open Face Helmet / Half Face Helmet
Kalo bermasalah dengan sumpeknya helm model full face, hel tiga perempat ini bisa jadi alternative. Bagian dagunya kebuka lebar. Dan itu memungkinkan angin masuk ke bagian dalam. Karena helm ini Cuma melindungi muka dan telinga, dagu jadi nggak terlindung.



4. Shorty Helmet
Ini dia model helm paling simple. Cara pakenya Cuma di templokin aja dikepala. Supaya nggak terlepas, ada tali ikat di bagian rahang bawah. Kalo diperhatikan desainnya, helm ini nggak menjamin keamanan. Cocoknya helm ini dipakai khusus pengendara motor motor besar yang relative stabil.



5. Motocross Helmet
Helm ini khusus buat ajang motocross. Sekilas desainnya sama dengan helm full face, Cuma yang bikin beda hanya pada bagian muka yang di bikin lebar dan tanpa kaca penutup. Pemakai helm ini biasanya harus memakai goggle buat melindungi mata. Di Indonesia model helm kayak gini ngetop dengan sebutan helm cakil. (kid-oest News : dari berbagai sumber).