Suka nonton film polisi Hollywood??? Sering banget kan polisi, agen FBI, atau agen – agen lainnya yang pake baju anti peluru dan tertembak. Pertamanya sih kita kira tuh orang mati, ternyata gara- gara pake jaket anti peluru, nyawanya bisa di selamatkan. Tapi, itu kalo di film, di dunia nyata apakah baju tersebut juga sama ampuhnya??? Terus gimana juga tuh baju bekerja???
Jaman dulu, armor (baju pelindung) di buat dari kulit binatang atau tumbuhan. Kemudian mental menjadi bahan armor sebelum akhirnya mesiu di temukan di tahun 1500 dan mengubah cara pembuatan pelindung ini.
Armor modern di bagi menjadi dua kategori : hard body armor dan soft body armor. Hard body armor, di buat dari keramik tebal dan pelat metal. Fungsinya sama kayak baju besi yang dipake ksatria inggris jaman dulu. Karena sifatnya yang keras, peluru atau senjata lain nggak bisa tembus. Caranya armor mendorong keluar peluru dengan energy yang sama yang di punyai peluru tersebut.
Pelindung ini lebih tangguh ketimbang tipe soft body armor. Yang nggak bikin enaknya adalah beratnya yang bisa bikin badan pegel. Makanya yang make biasanya Cuma polisi atau militer saat menghadapi tugas dengan resiko tinggi. Sementara buat operasi biasa tipe soft body armor yang dipake.
Nah , yang lebih ajaib sebenarnya adalah tipe soft body armor. Sebab bahan dasarnya bukan metal atau besi, melainkan kain. Nah, gimana caranya sejenis kain bisa nggak mempan di tembus peluru??? Kuncinya sebenarnya sederhana yaitu terletak pada jaring yang sangat kuat pada pelindung badan.
Sebagai perbandingan cara kerja jaring di gawang sepak bola mirip dengan soft body armor. Jaring gawang nggak akan tembus biar di hajar bola berkecepatan tinggi. Soalnya ketika di hajar bola dan menyentuh jaring, maka energy dari bola di bagi rata keseluruh tali yang membentuk jaring. Hasilnya, jaring nggak jebol karena energy yang menghantamnya di bagi rata.
Begitu juga dengan rompi anti peluru. Beberapa lapisan jaring penahan peluru (Kevlar) di tumpuk diantara lapisan plastic. Lapisan –lapisan ini di rajut sebagai lapisan dalam dan di tutupi bahan biasa.
Kalo bahan ini di lihat dari bawah mikroskop maka akan kelihatan lapisan fiber yang di gabungkan membentuk jaring yang padat. Peluru kan bergerak lebih cepat daripada bola makanya jaring harus di buat dari bahan yang lebih kuat ketimbang jaring gawang. Bahan yang paling sering dipakai untuk ini adalah serat Kevlar buatan DuPont.
Kevlar beratnya ringan seperti bahan dasar pakaian tapi lima kalilebih kuat daripada selapis besi dengan berat yang sama. Ketika di gabungkan menjadi jaring yang padat, bahan ini bisa menyerap energy yang besar.
Ada bahan lain yang lebih kuat di sebut Vectran yang katanya punya kekuatan dua kali kuat dari Kevlar. Vectran 5 sampai 10 lebih kuat dari besi. Yang lebih maju adalah jaring dari sutra. Bahan ini secara genetic di buat dari kambing yang secara genetika telah diatur untuk memproduksi sejenis kimia bernama jaring sutra. Hasil jaring sutra di sebut Biosteel dan lebih kuat 20 kali dari lapisan besi.
Selain menahan peluru menembus kulit, rompi anti peluru juga melindungi pemakainya dari blunt trauma yang di sebabkan dari kekuatan peluru. Blunt trauma adalah kemungkinan luka bagian dalam akibat dorongan peluru kebagian tubuh. Peluru memang nggak bisa tembus tapi karena energinya luar biasa, memar di badan kadang nggak bisa di hindari. (kid-oest news : dari berbagai sumber)
Jaman dulu, armor (baju pelindung) di buat dari kulit binatang atau tumbuhan. Kemudian mental menjadi bahan armor sebelum akhirnya mesiu di temukan di tahun 1500 dan mengubah cara pembuatan pelindung ini.
Armor modern di bagi menjadi dua kategori : hard body armor dan soft body armor. Hard body armor, di buat dari keramik tebal dan pelat metal. Fungsinya sama kayak baju besi yang dipake ksatria inggris jaman dulu. Karena sifatnya yang keras, peluru atau senjata lain nggak bisa tembus. Caranya armor mendorong keluar peluru dengan energy yang sama yang di punyai peluru tersebut.
Pelindung ini lebih tangguh ketimbang tipe soft body armor. Yang nggak bikin enaknya adalah beratnya yang bisa bikin badan pegel. Makanya yang make biasanya Cuma polisi atau militer saat menghadapi tugas dengan resiko tinggi. Sementara buat operasi biasa tipe soft body armor yang dipake.
Nah , yang lebih ajaib sebenarnya adalah tipe soft body armor. Sebab bahan dasarnya bukan metal atau besi, melainkan kain. Nah, gimana caranya sejenis kain bisa nggak mempan di tembus peluru??? Kuncinya sebenarnya sederhana yaitu terletak pada jaring yang sangat kuat pada pelindung badan.
Sebagai perbandingan cara kerja jaring di gawang sepak bola mirip dengan soft body armor. Jaring gawang nggak akan tembus biar di hajar bola berkecepatan tinggi. Soalnya ketika di hajar bola dan menyentuh jaring, maka energy dari bola di bagi rata keseluruh tali yang membentuk jaring. Hasilnya, jaring nggak jebol karena energy yang menghantamnya di bagi rata.
Begitu juga dengan rompi anti peluru. Beberapa lapisan jaring penahan peluru (Kevlar) di tumpuk diantara lapisan plastic. Lapisan –lapisan ini di rajut sebagai lapisan dalam dan di tutupi bahan biasa.
Kalo bahan ini di lihat dari bawah mikroskop maka akan kelihatan lapisan fiber yang di gabungkan membentuk jaring yang padat. Peluru kan bergerak lebih cepat daripada bola makanya jaring harus di buat dari bahan yang lebih kuat ketimbang jaring gawang. Bahan yang paling sering dipakai untuk ini adalah serat Kevlar buatan DuPont.
Kevlar beratnya ringan seperti bahan dasar pakaian tapi lima kalilebih kuat daripada selapis besi dengan berat yang sama. Ketika di gabungkan menjadi jaring yang padat, bahan ini bisa menyerap energy yang besar.
Ada bahan lain yang lebih kuat di sebut Vectran yang katanya punya kekuatan dua kali kuat dari Kevlar. Vectran 5 sampai 10 lebih kuat dari besi. Yang lebih maju adalah jaring dari sutra. Bahan ini secara genetic di buat dari kambing yang secara genetika telah diatur untuk memproduksi sejenis kimia bernama jaring sutra. Hasil jaring sutra di sebut Biosteel dan lebih kuat 20 kali dari lapisan besi.
Selain menahan peluru menembus kulit, rompi anti peluru juga melindungi pemakainya dari blunt trauma yang di sebabkan dari kekuatan peluru. Blunt trauma adalah kemungkinan luka bagian dalam akibat dorongan peluru kebagian tubuh. Peluru memang nggak bisa tembus tapi karena energinya luar biasa, memar di badan kadang nggak bisa di hindari. (kid-oest news : dari berbagai sumber)